Kamis, 22 September 2011

Makalah Profesi Keguruan


MAKALAH
PRAKTEK KEGURUAN
 

Mata kuliah : Profesi Keguruan


 Disusun Oleh :

            NAMA         :     M.Khuwazaki
            NIM             :     ACC 109 042


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
          PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2011

KATA  PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Praktek Keguruan”.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang bagaimana cara dan syarat menjadi seorang pendidik yang siap pakai dan profesional dalam mengajar maupun berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini.

Palangka Raya,   Mei 2009



Penulis,







i
 

DAFTAR ISI


                                                                                                                         Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I.      PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.         Latar Belakang............................................................................... 1
1.       Alasan Memilih Judul ............................................................ 2
2.       Pembatasan Masalah .............................................................. 2
3.       Tujuan Penulisan .................................................................... 2
BAB II.     TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
A.      Faktor-Faktor Pendukung.............................................................. 3
B.       Faktor-Faktor Penghambat............................................................. 3
BAB III.    PEMECAHAN MASALAH .................................................................. 4
A.    Pentingnya Latihan Praktek Keguruan ......................................... 4
B.     Sebelum Memulai Praktek Keguruan ........................................... 4
C.     Memulai Praktek Keguruan ........................................................... 5
D.    Perencanaan Mengajar..................................................................... 6
E.     Metode Mengajar.............................................................................. 7
F.      Mengenal Murid............................................................................... 7
G.    Penilaian, Pencatatan dan Pelaporan Kemajuan ......................... 8
H.    Kepemimpinan dan Disiplin Kelas................................................ 9
I.       Praktek Bimbingan dan Penyuluhan ............................................ 9
J.       Praktek dalam Administrasi............................................................ 9
K.    Praktek Penggunaan Sumber-sumber Masyarakat.................... 10


BAB IV.    KESIMPULAN...................................................................................... 11
A.      Kesimpulan ................................................................................... 11
B.       Saran .............................................................................................. 11

DAFTAR  PUSTAKA





ii
 



ii
 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi, artinya suatu jabatan tersendiri yang memerlukan keahlian sebagai guru. Kendati pun masih ada yang berpandangan bahwa pekerjaan guru dapat dilaksanakan oleh setiap orang. Tetapi itu tidak berarti bahwa orang itu memiliki profesi keguruan, dan akan nampak perbedaan ril dalam hasil pekerjaannya.
Selanjutnya dalam latihan praktek itu para calon bukan hanya berkesempatan menerapkan / mengaktifkan pengetahuan teoritisnya. Tetapi juga akan memperoleh pengalaman- pengalaman baru yang tidak mungkin didapatnya dalam teori guna melengkapi pengetahuan mungkin di dapatnya dalam teori guna melengkapi pengetahuan profesi yang telah dimilikinya. Ada yang berpandangan bahwa latihan praktek keguruan berfungsi juga sebagai pengabdian atau setidak-tidaknya sebagai latihan pengabdian yang memang menjadi tugas setiap guru dan pendidik. Oleh sebab itu latihan praktek keguruan sesungguhnya merupakan syarat mutlak bagi setiap calon guru dan lebih luas artinya daripada pengertian praktek mengajar.
Sedangkan program latihan keguruan pada IKIP mewajibkan para mahasiswa (tingkat III) melakukan latihan praktek keguruan selama satu semester. Tugas tersebut dapat dilaksanakan sekali atau dua kali dalam seminggu bergantung pada kesediaan guru pamong dan kondisi sekolah setempat dan kesempatan para calon sendiri.
1.      Alasan Memilih Judul
Sebagai penuntun para calon guru baik tingkat dasar maupun tingkat menengah dalam menempuh latihan praktek keguruan dari rencana belajar pada sekolah pendidikan guru atau Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan kata lain bahan- bahan yang terkandung di dalamnya dapat dijadikan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi setiap calon guru.

2.      Pembatasan Masalah
Berkenaan dengan perumusan masalah yang dibuat maka perlu adanya batasan masalah yang jelas agar pembahasan yang dilakukan tidak meluas maka pembatasan makalah ini ialah hanya membahas sekitar pada praktek keguruan.
3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1.      Pentingnya praktek keguruan.
2.      Sebelum praktek keguruan
3.      Memulai praktek keguruan.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Faktor-Faktor Pendukung
Jabatan guru menurut suatu keahlian khusus yakni memiliki keterampilan mengajar secara baik, itu sebabnya dalam satu segi praktek keguruan mungkin juga dapat diidentikan dengan praktek mengajar. Untuk dapat mengajar secara baik tiap calon guru perlu mendapat pengalaman dalam praktek keguruan secara berencana, kontinu dan sistematis, di bawah pimpinan para ahli.
B.     Faktor-Faktor Penghambat
Petugas yang langsung bertanggung jawab atas jalannya dan hasil- hasil latihan praktek keguruan terdiri dari : guru pamong, guru pengawas dan kepala sekolah.
Kadang kala timbul perbedaan pendapat antara ketiganya. Guru pamong mungkin menghendaki agar latihan dilaksanakan atas dasar pengalamannya selaku guru kelas, dimana  pada umumnya anak- anak sering memerlukan bahan- bahan yang bersifat praktis dan bersumber dari dalam masyarakat.  Sedangkan para calon, karena keterbatasan pengalamannya mereka cenderung pada book oriented, sehingga guru kelas menganggap, bahwa para calon tersebut kurang membaca sumber- sumber  yang diperlukan. Tambahan  pula mereka belum mengalami segi- segi didaktis, sehingga penyampaian pelajaran kurang memadai.  Sebaliknya, guru pengawas yang bersifat academic orientation, sehingga bimbingannya kurang begitu mantap ditinjau dari segi kebutuhan anak murid. Dalam situasi inilah perbedaan itu dapat menimbulkan ekses-ekses yang tidak diharapkan.



BAB III
PEMECAHAN MASALAH
A.    Pentingnya Latihan Praktek Keguruan
Dalam latihan praktek keguruan ini para calon dilatih menunjukkan keaktifan dan kemampuannya kepada murid, guru pamong, guru pengawas dan kepala sekolah. Para calon guru harus berlatih dan berusaha sebaik mungkin.
B.     Sebelum Memulai Praktek Keguruan
Hal-hal yang akan dikerjakan oleh calon sebelum memulai praktek keguruan sangat bergantung pada sekolah dimana praktek itu dilakukan saran-saran yang diberikan dalam pasal ini bersifat umum dan meliputi banyak aspek. Para calon guru hendaknya mempertimbangkan dan memilih diantara kemungkinan-kemungkinan itu demi suksesnya tugas yang dilaksanakannya.
Hal- hal yang harus dilaksanakan sebelum memulai praktek ialah :
  1. Carilah tempat tinggal yang dekat dengan letak sekolah jika letak sekolah itu agak jauh dari tempat kuliah.
  2. Hubungan administratif, dengan surat bukti / tugas penempatan latihan, calon guru hendaknya pertama-tama menjumpai kepala sekolah dan guru- guru untuk memperoleh bahan – bahan tentang sekolah itu.
  3. Perkenalkan diri kepada masyarakat lingkungan sekolah.
  4. Bermusyawarah dengan guru pamong dan pengawas tentang cara-cara mengajar, hubungan- hubungan dengan pengawas praktek dan kepala sekolah serta guru- guru di sekolah itu, rencana pelajaran, bahan- bahan yang perlu dipersiapkan dari hal- hal yang berkenaan dengan tugas itu.
  5. Buatlah suatu rekapitulasi tentang metode mengajar terutama jika lupa atau telah beberapa lama tidak mempelajarinya.
  6. Mengulang kembali bahan- bahan pelajaran terutama yang berhubungan dengan praktek keguruan itu.
  7. Mengumpulkan bermacam- macam bahan yang berguna untuk berpraktek dan disusun menjadi satuan-satuan (unit-unit) supaya dapat dipergunakan bila diperlukan.
  8. Usahakan untuk mencari sistem mengajar yang dipergunakan, membaca teks book, buku pilihan, petunjuk kurikulum dan lamanya pada tiap kelas.
C.    Memulai Praktek Keguruan
Saran-saran yang lebih lengkap dan mendalam  tentang cara melanjutkan kegiatan praktek  itu akan dipelajari pada bagian berikut.
Hal berikut ini adalah kegiatan – kegiatan yang perlu dikerjakan pada waktu memulai praktek keguruan :
  1. Kegiatan pertama yang dilakukan ialah observasi (pengamatan).
  2. Mencatat buku pegangan murid-murid, buku pegangan guru- guru dan bahan cetakan lainnya yang ada di sekolah itu. Serta catatan-catatan yang berbentuk laporan dan bahan yang sejenis dengan itu yang ada pada sekolah latihan tersebut.
  3. Meminta penjelasan atau mengadakan diskusi dengan kepala sekolah atau wakilnya dan beberapa staf lainnya guna memperoleh  gambaran tentang keseluruhan program sekolah tersebut.
  4. Perlu diketahui dengan seksama tentang dasar- dasar rencana yang menyeluruh dari sekolah itu, terutama tentang penempatan dan penggunaan perpustakaan, pusat alat-alat peraga, dan cara-cara menggunakannya serta tempat-tempat lain yang perlu dihubungi.
  5. Mempelajari dengan teliti semua kebijaksanaan dan peraturan-peraturan sekolah terutama yang berhubungan dengan guru.
  6. Mempelajari semua kebijaksanaan tentang murid-murid dan peraturan pelaksanaannya.
  7. Membuat suatu daftar mengenai bahan- bahan penting dalam perpustakaan dan pusat-pusat alat peraga dan disusun dalam bentuk unit- unit yang akan diajarkan kelak.
  8. Berkenalan dengan para anggota staf seperti : staf karyawan perpustakaan, staf tata usaha, pimpinan dan biro alat peraga, para pembimbing dan para karyawan lainnya.
  9. Sebaiknya menemui guru- guru pada sekolah itu. Pesanlah sejumlah alat peraga dan bahan- bahan untuk unit- unit yang akan diajarkan.
  10. Membuat suatu daftar “manusia sumber” dalam masyarakat yang mungkin dapat memberikan bahan – bahan yang bertalian dengan mata pelajarandalam unit- unit yang diajarkan.
  11. Mempelajari keterangan- keterangan dari guru- guru kelas mengenai murid- murid dalam kelas tersebut.
  12. Mempelajari kumpulan catatan murid- murid di rumah dan di sekolah.
  13. Mengujungi murid- murid di rumahnya dan diadakan pembicaraan secara ramah tamah dengan maksud mengenal mereka lebih jauh.
  14. Menghafalkan nama murid- murid, terutama dalam kelas yang jadi tanggung jawab.
  15. Menyediakan suatu rencana keseluruhan dari hal- hal yang akan diajarkan selama praktek keguruan, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang termasuk di dalamnya dan cara – cara murid mengerjakannya.
D.    Perencanaan Mengajar
Kepada guru- guru baru agar melakukan langkah pendekatan dengan sistem baru,  yakni dengan mempergunakan rencana unit. Dianjurkan agar para calon menerima petunjuk-petunjuk dalam ruang lingkup pandangan yang luas. Hendaknya para calon memperoleh keterangan- keterangan yang lengkap untuk menjelaskan hal- hal yang diperlukan bagi murid- murid dalam rencana unit tersebut karena setiap calon hendaknya memiliki pengalaman yang memadai tentang bagaimana membuat rencana unit sebagai persiapan mengajar.


E.     Metode Mengajar
Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Guru- guru yang telah berpengalaman umumnya sependapat, bahwa masalah ini sangat penting bagi para calon guru karena menyangkut kelancaran tugasnya. Kesanggupan dan pengalaman- pengalaman praktis serta mampu mempergunakannya sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan khusus yang berada dalam daerah perhatian anak. Metode mengajar yang dipergunakan akan menentukan suksesnya pekerjaan selaku guru kelas.
Cara mengajar belajar yang lebih baik ialah mempergunakan kegiatan murid- murid sendiri secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan kegiatan – kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok. Banyak hal yang dapat dilakukan sebelum dan selama murid- murid melakukan kegiatan- kegiatan belajar, sehingga lebih berhasil.
Cara mendorong motivasi belajar. Para calon guru perlu memiliki pengalaman dan keahlian tentang cara- cara mendorong motivasi kegiatan belajar murid dalam mata- mata pelajaran yang diberikannya.
F.     Mengenal Murid
Para calon dapat mengerjakan banyak hal untuk membimbing perkembangan dan pertumbuhan setiap murid, apabila murid-murid telah dikenal sebaik-baiknya. Karena itu perlu diperlihatkan bahwa guru mengenal diri mereka dan berusaha mempelajari minat, kebutuhan, masalah pribadi mereka  secara individual. Dan usahakan agar mereka mengetahui, bahwa antara calon dan murid-murid itu telah terjalin hubungan yang akrab. Selain dari itu perlu diketahui. Bahwa diantara sekian jumlah murid- murid tersebut sesungguhnya tidak ada dua orang yang persis sama, akan tetapi masing- masing berbeda satu sama lain itu sebabnya pengajaran individual sangat diperlukan.


Sebagai calon guru perlu sekali bahkan harus mempunyai keterangan tentang individu- individu murid meliputi :
  1. Latar belakang psikologis murid- murid yang meliputi hasil – hasil tes kecerdasan, test perasaan dan kecakapan, penyesuaian diri anak- anak di rumah dan di masyarakat.
  2. Latar belakang kemampuan anak- anak yang meliputi kemajuan dalam mata pelajaran yang akan diberikan dan mata- mata pelajaran yang berhubungan dengan itu dengan mempergunakan test diagnosa dan test kemampuan dalam keahlian dasar seperti bahasa dan berhitung.
  3. Latar belakang kesehatan fisik murid- murid, seperti penglihatan dan pendengaran, gangguan – gangguan kesehatan, gejala- gejala penyakit dan kesehatan syaraf.
  4. Latar belakang murid- murid, yang meliputi pengalaman kerja, partisipasi kegiatan di dalam dan di luar kelas, karyawisata dan keanggotaan dalam organisasi di luar sekolah.
  5. Latar belakang perhatian anak- anak mengenai pendidikan, peradaban dan kebudayaan dan sosial.
  6. Latar belakang kehidupan anak di rumah, yang meliputi status sosial ekonomi, pendidikan orang tua, susunan dalam keluarga, minat seni budaya, jabatan dan hubungan sosial orang tua.

G.    Penilaian, Pencatatan dan Pelaporan Kemajuan Murid
Di dalam melaporkan kemajuan belajar kepada anak- anak dan orang tuanya hendaknya calon guru mencoba memberi penjelasan yang bertalian dengan isi angka mata pelajaran. Jika hal ini sejalan dengan kebijaksanaan sekolah, maka sebaiknya calon guru bermusyawarah dengan orang tuanya dengan tujuan agar pada murid timbul sikap yang positif dan menyadari kekurangan – kekurangan atau kemajuan  - kemajuan yang telah dicapainya selama ini dan timbulnya keinginan untuk berusaha.


H.    Kepemimpinan dan Disiplin Kelas
Biasanya calon- calon guru mendapat petunjuk – petunjuk dan bantuan dari tempat guru-guru mengajar dalam hal kepemimpinan dan disiplin kelas. Walaupun demikian sebaiknya calon guru harus mencoba sendiri memperoleh berbagai pengalaman itu secara praktis  dengan jelas mengadakan hubungan yang efektif dengan guru- guru di dalam kelas.
Di dalam bagian ini ditekankan agar calon guru mengadakan suatu pendekatan yang positif tentang disiplin dengan menitik beratkan hubungan antar manusia yang serasi di dalam kelas itu. Usaha ini dilakukan sebagai suatu langkah untuk menciptakan situasi belajar yang efektif. Organisasi dan administrasi kelas yang baik, persiapan rencana mengajar yang tepat dan pengertian setiap individu murid akan memberikan suasana kerja yang memuaskan di dalam kelas itu.
I.       Praktek Bimbingan dan Penyuluhan
Sekalipun tidak semua calon guru kelak akan menjadi pembimbing (counselor), tetapi sangat diharapkan setiap calon memiliki pengalaman dalam bidang bimbingan dan penyuluhan. Guru yang baik ialah apabila ia dapat bekerja selaku  guru pembimbing.
Calon guru hendaknya mempergunakan setiap kesempatan untuk mempelajari program bimbingan sekolah. Dan membicarakannya dengan ahli  bimbingan setempat tentang tanggung jawab yang dapat calon kerjakan sambil mengobservasi kegiatan- kegiatan di ruangan belajar, di rumah dan di sekolah serta memperhatikan bimbingan terhadap murid- murid.
J.      Praktek Dalam Administrasi
Untuk menjadi seorang guru yang profesional, maka setiap calon guru perlu dan wajib melakukan praktek dalam bidang administrasi sekolah. Beberapa banyak pengalaman yang dapat diperoleh oleh seorang calon guru dalam bidang ini sangat bergantung kepada jumlah waktu yang dipergunakan untuk ini, jumlah kegiatan – kegiatan yang dilakukan dan apakah calon guru itu berpartisipasi secara langsung atau tidak.
Praktek ini akan berhasil bila terlebih dahulu calon guru menyusun suatu rencana dari keseluruhan rencana praktek keguruan serta adanya bimbingan dari guru tempat mengajar (guru pamong).
K.    Praktek Penggunaan Sumber-sumber Masyarakat
Para pendidik dewasa ini umumnya sependapat, bahwa rencana pengajaran sekolah harus disesuaikan dengan masyarakat setempat. Mereka menyadari, bahwa program sekolah yang efektif memerlukan turut sertanya dan bantuannya orang tua dan masyarakat. Jelaslah bahwa selaku seorang guru perlu sekali mengerjakan berbagai kegiatan agar terjadi hubungan yang erat antara sekolah dan orang- orang yang berasal dari masyarakat itu. Itu sebabnya setiap calon guru perlu sekali memperoleh pengalaman- pengalaman tentang kerjasama sekolah dengan masyarakat dan menggunakan sumber- sumber masyarakat itu untuk kepentingan pengajaran anak- anak.
Terlebih- lebih lagi apabila seorang guru ditempatkan pada sebuah sekolah yang terletak dalam suatu daerah / masyarakat yang belum dikenal, misalnya desa- desa tertentu. Tentu saja kondisi kehidupan, kebutuhan-kebutuhan, masalah- masalah adat-istiadat, sikap – sikap masyarakat mempunyai ciri- ciri tersendiri. Kesemuanya itu perlu dikenal dan mengadakan kerja sama yang erat dengan masyarakat itu.


BAB IV
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
Latihan praktek keguruan penting bagi setiap calon guru sebagai bekal persiapan dalam rangka penyampaian pengetahuan dan pembimbingan kepada murid- murid. Latihan ini sangat berguna dan menentukan sukses atau gagalnya calon tersebut. Dalam jabatannya sebagai guru kelak.
B.     Saran -saran
Buku ini seharusnya menjadi salah satu buku yang wajib dimiliki dan dibaca oleh mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan sebagai penuntun para calon guru baik tingkat dasar maupun tingkat menengah dalam menempuh latihan praktek keguruan sebagai bagian dari rencana belajar pada sekolah pendidikan guru atau di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selain dari itu buku ini ada manfaatnya bagi guru- guru pamong, guru pengawas dan kepala sekolah dalam memberikan bimbingan kepada calon guru secara efektif.



DAFTAR PUSTAKA
Drs. Oemar Hamalik. 1975. Praktek Keguruan. Penerbit. Tarsito. Bandung








 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar