Terobosan besar yang dilakukan oleh
Bohr dengan memperhatikan aspek gelombang dilanjutkan oleh Schrodinger,
Heisenberg dan Paul Dirac, memfokuskan pada sifat gelombang seperti yang
dinyatakan oleh de Broglie bukan hanya cahaya saja yang memiliki sifat ganda
sebagai partikel dan gelombang, partikel juga memiliki sifat gelombang.
Dari persamaan gelombang
Schrodinger, dapat menjelaskan secara teliti tentang energi yang terkait dengan
posisi dan kebolehjadian tempat kedudukan elektron dari inti yang dinyatakan
sebagai fungsi gelombang. Aspek tersebut dapat dijelaskan dengan teliti dengan
memperkenalkan bilangan kuantum utama, azimut dan bilangan kuantum magnetik.
Bilangan kuantum utama diberi notasi
dengan huruf (n) bilangan ini menentukan tingkat energi satu elektron yang
menempati sebuah ruang tertentu dalam atom, hal ini juga menjelaskan kedudukan
elektron terhadap inti atom. Semakin jauh jarak tempat kedudukan elektron
terhadap inti semakin besar tingkat energinya. Tingkat energi ini sering
disebut juga sebagai lintasan atau kulit lihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Hubungan antara bilangan kuantum
utama (n) dengan kulit
Tingkat energi pertama (n = 1),
merupakan tingkat energi yang terdekat dari inti atom dengan kulit K. Tingkat
energi kedua (n = 2), dengan kulit L, tingkat energi ketiga (n = 3) dengan
kulit M, dilanjutkan dengan tingkat energi berikutnya. Jumlah elektron yang
terdapat dalam setiap tingkat energi mengikuti persamaan: ( 2 n2 ) dimana n
adalah bilangan kuantum utama sehingga dalam tingkat energi pertama atau kulit
K sebanyak 2 (dua) elektron, dan untuk tingkat energi kedua atau kulit L adalah
8 (delapan), untuk kulit M atau tingkat energi ketiga sebanyak 18 elektron dan
seterusnya. Perhatikan
Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Tingkat energi atau kulit dalam
sebuah atom dan jumlah elektron maksimum yang dapat ditempati.
Bilangan kuantum azimut ( l )
menentukan bentuk dan posisi orbital sebagai kebolehjadian menemukan tempat
kedudukan elektron dan merupakan sub tingkat energi. Beberapa kebolehjadian
tersebut ditentukan oleh bilangan kuantumnya dan didapatkan berdasarkan tingkat
energinya, jumlah bilangan kuantum azimut secara umum mengikuti persamaan : l =
n -1, dimana l adalah bilangan kuantum azimut dan n adalah bilangan kuantum
utama. Bilangan kuantum azimut memiliki harga dari 0 sampai dengan n-1.
Untuk n = 1, maka, ы = 0, nilai 0
(nol) menunjukkan kebolehjadian tempat kedudukan elektron pada sub tingkat
energi s (sharp). Untuk n = 2, maka ы = 1, maka didapat dua
kebolehjadian tempat kedudukan elektron atau sub tingkat energi dari nilai 0
menunjukkan orbital s dan nilai 1 untuk sub tingkat energi p (principle).
Untuk n = 3, maka ы = 2, maka akan
didapatkan 3 (tiga) sub tingkat energi yaitu untuk harga 0 adalah sub tingkat
energi s, dan harga 1 untuk sub tingkat energi p dan harga 2 untuk sub tingkat
energi d (diffuse).
Untuk n = 4, maka ы = 3 maka akan
didapatkan 4 (empat) sub tingkat energi yaitu untuk harga 0 adalah sub tingkat
energi s, dan harga 1 untuk sub tingkat energi p dan harga 2 untuk sub tingkat
energi d (diffuse) dan harga 3, untuk sub tingkat energi f (fundamental).
Hubungan bilangan kuantum utama dan bilangan kuantum azimut disederhanakan
dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Hubungan bilangan kuantum utama
dengan bilangan kuantum azimut.
Setelah diketahui orbital dari
bilangan kuantum azimut, maka dapat ditentukan bagaimana orientasi sudut
orbital dalam ruang melalui penetapan bilangan kuantum magnetik yang bernotasi
(m) yang didasari oleh bilangan kuantum azimut dan mengikuti persamaan :
m = (-ы, +ы)
Untuk atom dengan harga ы = 0, maka
harga m = 0, menunjukkan terdapat 1 buah orbital dalam sub tingkat energi atau
orbital s. Untuk harga ы = 1, maka harga m adalah dimulai dari -1, 0, dan +1.
Hal ini mengindikasikan Di dalam sub tingkat energi p (ы = 1), terdapat tiga
orbital yang dinotasikan dengan px, py dan pz. Sedangkan untuk harga ы =
3 (sub tingkat energi ketiga atau orbital d) memiliki harga m adalah -2, -1, 0,
+1 dan +2, sehingga dalam sub tingkat energi ketiga terdapat lima orbital
yaitu, dxy, dxz, dyz, dx2-y2 dan dz2. Gambar 3.12, menunjukkan hubungan
bilangan kuantum utama, azimut dan magnetik.
Gambar 3.12. Susunan dan hubungan bilangan
kuantum utama, azimut dan bilangan kuantum magnetik.
Selain tiga bilangan kuantum
tersebut, masih terdapat satu bilangan kuantum yang lain yaitu spin. Bilangan
ini menggambarkan ciri dari elektron itu sendiri, yang berotasi terhadap
sumbunya, dan menghasilkan dua perbedaan arah spin yang berbeda atau berlawanan
dan diberi harga +1/2 dan -1/2. Dengan harga ini dapat kita ketahui
bahwa setiap orbital akan memiliki dua elektron yang berlawanan arah. Orbital
digambarkan dalam bentuk kotak dan elektron dituliskan dalam bentuk tanda
panah. Penggambaran orbital s dan orbital yang masing-masing memiliki satu
pasang elektron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar